Bangsa Indonesia memang memiliki seni budaya yang sangat kaya. Banyaknya suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia ternyata makin memperkaya khazanah kebudayaan nasional yang terbentang mulai dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan seni budaya berbagai suku bangsa itu menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar apabila dikembangkan dengan baik dan secara professional. Salah satu contoh kekayaan seni budaya itu adalah kain Besurek Bengkulu.
Kain Besurek yang satu ini tidak lain adalah kain batiknya masyarakat adat yang ada di wilayah Bengkulu. Sebab, semua proses pembuatan kain besurek sama persis dengan proses pembuatan kain batik di pulau Jawa. Yang membedakan hanyalah motif atau corak dan pemilihan warna pada batik yang lebih banyak mengambil motif atau warna warni yang sesuai dengan nilai seni budaya setempat.
Secara harfiah, kata Besurek sendiri berarti menulis. Karena itu, yang disebut dengan kain Besurek pada awalnya selalu diasosiakan dengan kain batik tulis. Namun dewasa ini banyak juga berkembang kegiatan produksi kain Besurek cap dan Besurek printing.
Adalah Hj. Rosmani Adjis, sosok seorang pengusaha wanita, yang memulai memelopori pengembangan kain Besurek Bengkulu tersebut. Pada tahun 1968 Hj. Rosmani mulai merintis usaha pengembangan industri kerajinan kain Besurek Bengkulu itu dari nol. Dengan berbekal semangat dan pengetahuan/keterampilan membatik yang diwariskan secara turun temurun, Hj. Rosmani memberanikan diri membuka usaha tersebut.
Dengan mempekerjakan beberapa orang karyawan, Hj. Rosmani setiap minggunya mampu memproduksi kain Besurek tulis sebanyak 100 meter. Untuk pembuatan kain Besurek tulis ini, Hj. Rosmani biasanya menggunakan bahan kain katun dan sutera.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan pasar, Rosmani juga memproduksi kain Besurek printing yang terbuat dari bahan sun wash sekitar 7.500 meter per tahun. Namun kain Besurek printing tersebut tidak diproduksi sendiri oleh Hj. Rosmani melainkan diproduksi oleh pabrik kain printing di Pulau Jawa atas pesanan desain dan motif dari Hj. Rosmani
Produk kain Besurek buatan Hj. Rosmani cukup dikenal di kalangan masyarakat Bengkulu. Di pasaran, kain Besurek buatan Hj. Rosmani dijual dengan menggunakan merek ‘Limura’. Hj. Rosmani mengaku sampai saat ini pemasaran kain Besureknya masih terbatas di wilayah Bengkulu. Namun pada waktu-waktu tertentu banyak juga pembeli yang datang dari daerah lain untuk berbelanja kain Besurek.
Batik Besurek Asli Bengkulu