Kerajinan membatik bukan asli warga Kalimantan Barat, namun ketika mengerjakan batik mulai dikembangkan mengikuti usaha tenun yang sudah lama ada, maka menjadi lebih mudah. Motif-motif batik bisa diambil dari motif tenun.
Batik Kalimantan Barat
Inspirasi motif batik Kalbar, secara garis besar berasal dari motif tenun, flora-fauna, dan bangunan rumah khas Kalbar. Sementara coraknya bisa dari etnis Dayak, Melayu atau Tionghoa, yang komunitasnya cukup besar di provinsi ini
Yang berasal dari flora-fauna umumnya juga sudah digunakan di motif tenun, di antaranya pucuk rebung bunga pasak (bermakna keindahan dan kesuburan), burung merak ekor bersambung (bermakna keterikatan pria dan wanita yang sudah menikah), buaya (dari etnis Dayak yang bemakna keperkasaan), babi imak/ hutan (dari etnis Dayak yang bermakna hubungan kekeluargaan masyarakat yang saling terkait), dan mayang murang (agar diberi kemudahan dalam segala hal).
Corak batik Kalbar yang belakangan berkembang seperti motif ikan arwana. Di Pontianak yang kerap digunakan di kegiatan beramai-ramai yaitu corak insang, sedang di Singkawang dikembangkan batik motif Tidayu, yang merupakan campuran Tionghoa, Dayak dan Melayu
Dengan segala keterbatasannya, batik khas Kalbar memang sudah wujud. Kini semua pihak perlu terus merawat agar perkembangannya bisa meningkat dan menjadi kebanggaan masyarakat Kalbar.
Ruang pamer di galeri Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kalimantan Barat di Jalan Ahmad Yani, Parit Tokaya, Kec. Pontianak Selatan, Pontianak, terpampang bermacam-macam produk khas lokal, termasuk di antaranya batik hasil warga lokal, mulai dari motif etnis Melayu, Dayak, Tionghoa atau campuran etnis.
Pengunjung bisa memilih apa saja yang berciri khas lokal. Harganya pun bervariasi dari ratusan ribu hingga jutaan. Khusus, untuk motif batik khas Kalbar, sungguh sebuah kekayaan yang melimpah. Inspirasi motif dari berbagai budaya etnis yang ada seperti tak ada habisnya.
Batik Kalimantan Barat